Frozer Corporation
Admin is
Page Rank

Kondom


Stephen masuk ke toko obat dan membeli sebuah kondom. Dengan riang dia bilang kepada pemilik toko bahwa sebentar lagi akan makan malam di rumah pacarnya.

"Bapak kan tahu sendiri, biasanya setelah itu kan ada kelanjutannya," tambah Stephan sambil menyeringai. Kondom pun berpindah tangan. 

Baru beberapa langkah ke luar toko, dia kembali masuk. "Saya minta satu lagi," katanya.

"Adik pacar saya juga cantik. Agak genit pula. Saya rasa dia juga naksir saya. Siapa tahu malam ini saya mujur," ungkapnya sambil menerima kondom kedua.

Stephen kembali masuk dan minta tambahan satu kondom lagi. "Begini, ibunya juga tak kalah seksi. Penampilannya jauh lebih muda dari usianya. Dan kalau duduk di depan saya, dia selalu menyilangkan kaki. Saya yakin dia juga tak keberatan kalau saya dekati".

Dengan berbekal tiga kondom, Stephen datang ke rumah pacarnya sambil tak putus bersiul.
Sajian sudah siap. Pacar Stephen, adik dan ibunya sudah menunggu. Stephen pun langsung bergabung. Mereka menunggu sang ayah.

Begitu sang ayah masuk ke ruang makan, Stephen langsung memimpin doa sambil menunduk dalam-dalam. Yang lain-lain ikut menundukkan kepala. Satu menit berlalu. Stephen makin khusuk berdoa. Dua menit, Stephen terus komat-kamit, cukup panjang untuk sebuah doa sebelum makan.

Pada menit keempat, pacarnya menyenggol kakinya dan berbisik, "Saya baru tahu kamu ternyata sangat religius".

Sambil terus menunduk, Stephen menjawab dengan suara hampir menangis, "Saya juga baru tahu ayah kamu yang punya toko obat.".
Continue Reading | komentar

Suatu Saat Orang Akan Lupa Cara Menulis Dengan Tangan


Era penggunaan keyboard dan smartphone kini menggeser cara menulis tradisional. Penulisan menggunakan pulpen atau pensil pada kertas dinilai tidak efisien dan ketinggalan jaman. Penelitian menunjukkan penggunaan pulpen dan kertas kini semakin langka. Rata-rata orang dewasa menulis dengan tangan hanya 41 hari dalam setahun, itupun dengan hasil yang kurang rapi. 

Riset yang digelar layanan catatan online Docmail menilai sebanyak dua per tiga dari 2.000 responden mengatakan apabila mereka menulis dengan tangan, biasanya hanya untuk pengingat atau catatan kecil. Tulisanpun acak-acakan dan biasanya hanya untuk mereka lihat sendiri. Lebih dari setengah responden mengakui kemampuan penulisan tangan mereka kini menurun dan jelek.

Kini di beberapa negara maju, kebiasaan menulis tradisional dengan pensil dan pulpen mulai digalakkan kembali. Menulis dengan tangan jadi salah satu mata pelajaran di sekolah sekolah. "Memang sangat memalukan, kualitas tulisan tangan secara umum menurun. Tapi, ini disebabkan kebutuhan untuk kenyamanan dan komunikasi jelas dan cepat," ujar direktur Docmail, Dave Broadway.
Continue Reading | komentar
 
Copyright © 2011. Frozer Files . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger